Ada yang tahu, ingat, atau
pernah dengar Astronot pertama dari Indonesia?
Yuk kita Flashback lagi ingatan
kita.
Ibu Pratiwi Sudarmano lahir di
Bandung mendapat gelar Master dari Universitas Indonesia pada tahun 1977, dan
Ph.D. dalam Biologi Mokuler dari Universitas Osaka, Jepang, pada tahun 1984.
Dia kemudian memulai kariernya di bidang ilmiah sebagai penerima beasiswa WHO
meneliti biologi molekul Salmonella typhi.
Dari tahun 1994 hingga 2000, ia adalah kepala Departemen Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Dari 2001 hingga 2002, ia adalah seorang
sarjana di New Century Beasiswa Fulbright Program.
Sedangkan Bapak Taufik Akbar
yang kelahiran Medan adalah lulusan Institut Teknologi Bandung dengan gelar
Bachelor of Science di bidang Electrical Engineering pada tahun 1975, ia
bekerja sebagai seorang insinyur telekomunikasi pada tahun 1990-92 ia Manager
Perencanaan Telekomunikasi Umum, Manajer Umum Eksekutif untuk Operasi Satelit
Palapa (1992-1993), Presiden Direktur Aplikanusa Lintasarta (1994-2000). Pada tahun
2000, ia menjadi Direktur Sumber Daya Manusia.
Sehingga pada tahun 1985 mereka
terpilih untuk ikut misi luar angkasa NASA (STS-61-HI). Misi ini adalah untuk
penyebaran Satelit komunikasi Palapa B-3 milik Indonesia. Ibu Pratiwi Sudarmono
pada misi itu ditugaskan sebagai Payload Spesialis. Dan Pak Taufik Akbar
sebagai cadangan. Namun karena pesawat ulang-alik Challenger meledak pada
tanggal 28 Januari 1986, misi tersebut dibatalkan dan tidak pernah berlanjut.
Karena Palapa B-3 akhirnya diluncurkan dengan menggunakan roket Delta.
Demikian mereka adalah
orang-orang terpilih untuk menjadi astronot pertama dari Indonesia, walau
akhirnya misi tersebut batal karena bencana yang terjadi (meledaknya Challenger).
Yang jelas sampai sekarang belum ada lagi orang Indonesia yang bisa menjadi astronot
NASA atau kosmonot Rusia.
http://gunadarma.ac.id/
http://gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar