Kamis, 31 Mei 2012

Astronot Indonesia


Ada yang tahu, ingat, atau pernah dengar Astronot pertama dari Indonesia?
Yuk kita Flashback lagi ingatan kita.

Ibu Pratiwi Sudarmano lahir di Bandung mendapat gelar Master dari Universitas Indonesia pada tahun 1977, dan Ph.D. dalam Biologi Mokuler dari Universitas Osaka, Jepang, pada tahun 1984. Dia kemudian memulai kariernya di bidang ilmiah sebagai penerima beasiswa WHO meneliti biologi molekul Salmonella typhi. Dari tahun 1994 hingga 2000, ia adalah kepala Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dari 2001 hingga 2002, ia adalah seorang sarjana di New Century Beasiswa Fulbright Program.

Sedangkan Bapak Taufik Akbar yang kelahiran Medan adalah lulusan Institut Teknologi Bandung dengan gelar Bachelor of Science di bidang Electrical Engineering pada tahun 1975, ia bekerja sebagai seorang insinyur telekomunikasi pada tahun 1990-92 ia Manager Perencanaan Telekomunikasi Umum, Manajer Umum Eksekutif untuk Operasi Satelit Palapa (1992-1993), Presiden Direktur Aplikanusa Lintasarta (1994-2000). Pada tahun 2000, ia menjadi Direktur Sumber Daya Manusia.

Sehingga pada tahun 1985 mereka terpilih untuk ikut misi luar angkasa NASA (STS-61-HI). Misi ini adalah untuk penyebaran Satelit komunikasi Palapa B-3 milik Indonesia. Ibu Pratiwi Sudarmono pada misi itu ditugaskan sebagai Payload Spesialis. Dan Pak Taufik Akbar sebagai cadangan. Namun karena pesawat ulang-alik Challenger meledak pada tanggal 28 Januari 1986, misi tersebut dibatalkan dan tidak pernah berlanjut. Karena Palapa B-3 akhirnya diluncurkan dengan menggunakan roket Delta.

Demikian mereka adalah orang-orang terpilih untuk menjadi astronot pertama dari Indonesia, walau akhirnya misi tersebut batal karena bencana yang terjadi (meledaknya Challenger). Yang jelas sampai sekarang belum ada lagi orang Indonesia yang bisa menjadi astronot NASA atau kosmonot Rusia.


http://gunadarma.ac.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar