Senin, 24 Oktober 2011

Contoh Surat Lamaran

Bekasi, 12 Oktober 2011

Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth
HR Manager
PT Darma Henwa
Jl. Mega Kuningan No. 89
Jakarta

Dengan hormat,

Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT Darma Henwa, seperti yang termuat di harian Kompas tanggal 10 Oktober 2011. Perkenankan saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam tim
Marketing di perusahaan anda.
Data singkat saya, seperti berikut ini.
            Nama                             : Febriyana Anggreini                                     
            Tempat & tgl. lahir        : Bekasi, 16 Februari 1991
            Pendidikan                    : Mahasiswi Universitas Gunadarma
            Alamat                           : Jl. P. Maluku 6 No. 328, Perumnas 3, Bekasi Timur 17111
            Telepon, HP, e-mail      : 021- 88909011, HP = 0856 9224 002, e-mail = febriyana@ymail.com
            Status                             : Belum Menikah

Saat ini saya masih aktif menjadi mahasiswi di Universitas Gunadarma karena saya senang untuk belajar dan dapat bekerja secara mandiri maupun dengan tim, maka izinkan saya untuk bergabung di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1.      Daftar Riwayat Hidup.  
2.      Foto copy ijazah SMA
3.      Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4.      Pas foto terbaru.

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

                                                                                                                            Hormat Saya


Febriyana Anggreini

Penalaran Induktif

PENALARAN INDUKTIF

Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.

Jenis - jenis Penalaran Induktif

1.     Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
• Dhimas Anggara adalah bintang iklan, dan ia berparas tampan.
• Ben Joshua adalah bintang iklan, dan ia berparas tampan.
Generalisasi: Semua bintang iklan berparas tampan.
Pernyataan “semua bintang iklan berparas tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Sule juga bintang iklan, tetapi tidak berparas tampan.
Macam – macam Generalisasi :
a.       Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk

b.      Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh anak-anak di Indonesia senang memakan permen.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili,
2. Sampel harus bervariasi, dan
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.


2.     Kausalitas
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Contoh Kausalitas :
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Macam – macam kausalitas :
a.       Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.

b.      Akibat – Sebab.
Rahmat tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.

c.       Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah
             basah.
3.      Analogi
Analogi adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama, sedangkan jika dilihat dari ilmu bahasanya Analogi adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi di mana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contohnya pada kata pemuda-pemudi, putra-putri, dewa-dewi, dan karyawan-karyawati.

Fungsi dari Analogi, yaitu :
a.       Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
b.      Meramalkan kesaman
c.       Menyingkapkan kekeliruan
4.      Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.

Sumber :
http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif

Kamis, 20 Oktober 2011

Dongeng

Singa : (singa mengaum untuk memulai rapatnya)
"Teman-teman binatang sekalian, untuk sementara mari kita hilangkan dahulu permusuhan di antara kita karena hari ini kita akan membicarakan hal yg penting."

Gajah : (melambaikan belalainya)
"Preeet......, setuju! Saya yg ngomong dulu ya! (semua binatang di tempat itu mengangguk Begini, selama ini kita takut kepada manusia. Padahal, manusia itu makhluk yg lemah. Kulitnya tipis, kakinya cuma dua, serta mudah terserang penyakit pilet dan perut kembung. Kita adalah binatang yg biasa hidup liar. Mengapa kita tidak bersatu untuk mengalahkan manusia?"

Macan : "Grrr..., saya setuju! Saya sbgai seekor macan sudah lama tersinggung kpd manusia sebab sering digunakan manusia untk pertunjukan sirkus. Itu kan namanya penghinaan?"

Kera : "Ngiiik...! Ngiiik...! Saya dong yg paling tersinggung. Kalau ada manusia jelek, selalu dikatain "KAYAK MONYET". Itu kan menghina banget?"

Beruang : "Saya jg skit hati kpd manusia. Manusia selalu memburu beruang untk mengambil kulit kami. Kalau kami jenis beruang yang diambil kulitnya, kami nanti bs masuk angin."

Bebek : "Week...! Weeek...! Sama dong dgn nasibku. Manusia selalu mencabuti bulu-buluku untk dijadikan alat pertandingan bulu tangkis. Mereka yg mendapat piala, tetapi aku yg gundul!! Mana tahan!"

Kambing : "Pokoknya, aku benci sekali dgn manusia! Mereka membunuh kawan-kawanku untk dijadikan sate!"

Ayam : "Manusia membunuh kami untk dijadikan bubur ayam. Kadang-kadang kami direbus untk dijadikan kuah bakso!"

Lalat : "Yg paling sedih adlh saya. Manusia selalu memfitnah saya. Kalau mreka memiliki noda kecil hitam dikulitnya, sllu menyebutnya TAHI LALAT. Padahal, kami tak pernah buang sampah sembarangan!"

Udang : "Manusia selalu menghina kami! Kami selalu dijadikan campuran nasi goreng. Namun, kalau ada manusia yg bodoh sllu dsbut OTAK UDANG. Itu kan namanya menghina?"

Kucing : "Meooooong.....! Manusia memang keterlaluan. Kalau di antara mreka ada yg pemalu disebut MALU-MALU KUCING. Padahal, bangsa kucing KAN NGGA TAHU MALU!"

Semut : "Saya paling benci dgn manusia. Kami bangsa semut adalah kaum pekerja yg tdk suka menyanyi. Eee.... tapi, manusia dgn seenaknya mengarang lagu dgn judul INJIT-INJIT SEMUT tanpa seizin kami. Itu namanya kan menyinggung perasaan semut!"

Singa : "Aaauuumm....! Baiklah teman-teman, kalau bgtu kita akan mengadakan aksi unjuk rasa kpd manusia. Namun, skrg saya lapar dan ingin sekali makan daging kijang."

Kijang : (berbicara smbil gugup dan siap lari)
"Jangan, dong! Biarpun saya lemah, manusia memakai namaku untk produksi mobil mereka, yaitu mobil kijang!"

Kambing : (keringat dinginnya keluar karena ketakutan)
"Kalau kita saling MEMANGSA berarti kita tidak dapat bersatu. Saya ngga mau ikut-ikutan ahh!"

*Akhirnya rapat di hutan pun mnjadi kacau karena binatang itu saling mengancam dan saling curiga. Binatang yg lemah segera lari ketakutan. Dan binatang yg lebih kuat memperlihatkan keganasannya.

Tikus : "Ciiit...! Ciiiit.....! Saya mau pulang saja!!!"

*Tikus pun lari terbirit-birit karena dikejar kucing. Kucing pun lari karena dikejar Anjing. Anjing lari karena dikejar babi hutan. Suasana menjadi semakin kacau.


Pesannya
*Manusia diciptakan sebagai makhluk yang dilengkapi dengan akal budi, sedangkan binatang hanya memiliki naluri. Tidak ada binatang yang akan menyerang manusia, KECUALI binatang yang merasa dirinya terancam.




http://gunadarma.ac.id/