Minggu, 09 Juni 2013

Tugas Jurnal

“PENENTUAN HARGA JUAL  ROTI TAWAR ISI PADA HOME INDUSTRY ANDI JAYA”

ABSTRAK

            Dalam Menentukan Harga jual Dapat digunakan dengan menggunakan metode Cost Plus Pricing  yaitu penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan full costing dengn cara taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual. Metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing menghitung harga jual yaitu dengan cara menambahkan seluruh Biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja, Biaya overhead pabrik, Biaya non Produksi, Laba yang diharapkan serta mark up.
            Home Industry Andi Jaya dalam menentukan harga jual roti tawar isi dengan cara yang sederhana yaitu dengan menambah semua biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, serta biaya overhead pabrik , tetapi tidak memasukkan elemen biaya listrik, biaya label/merk, biaya steples, serta biaya depresiasi pada biaya overhead pabrik. Dan juga menambahkan biaya non produksi serta laba yang diharapkan.
            Sebaiknya Home Industry Andi Jaya menggunakan Metode cost plus prising dengan pendekatan full costing dalam menentukan harga jual agar memperoleh laba yang lebih besar.
Kata Kunci : Menentukan Harga Jual Roti Tawar Isi


PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini serta persaingan yang semakin tajam dan peluang yang semakin kecil, mendorong setiap industri yang bergerak dalam bidang sejenis bersaing secara kompetitif dalam meningkatkan kualitas produk. Tujuan utama industri adalah mencapai laba, salah satunya dengan menggunakan penentuan harga jual.
            Harga jual produk dan jasa umumnya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran dipasar. Namun permintaan konsumen terhadap suatu produk atau jasa sangat sulit untuk diprediksikan. Hal ini menyebabkan pihak manajer mengalami kesulitan ketidak pastian dalam menentukan harga jual.
            Untuk mengatasi masalah tersebut,biasanya pihak manajer menggunakan informasi keseluruhan biaya yang terjadi dalam menghasilkan suatu produk atau jasa, karena biaya lebih mudah diramalkan dari pada permintaan konsumen di pasar.
            Harga jual ditetapkan manajer harus dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Jangan sampai manajer menetapkan harga jual produk dibawah biaya yang terjadi, karena akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dan sebaliknya,apabila harga jual ditetapkan terlalu tinggi, produk tidak akan laku dan kalah bersaing di pasaran.

METODE PENELITIAN

1.      Metode penentuan harga jual normal
            Dalam keadaaan normal, manajer penentu harga jual memerlukan informasi biaya penuh masa yang akan datang sebagai dasar penentu harga jual produk atau jasa. Metode penentu harga jual normal sering kali disebut dengan istilah cost plus pricing, karena harga jual ditentukan dengan suatu persentase mark up ( tambahan diatas jumlah biaya ) yang dihitung dengan formula tertentu.

Harga jual produk atau jasa dalam keadan normal ditentukan dengan formula tertentu :

Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan

·                     Penentuan Harga Jual dalam Perusahaan Manufaktur

COST PLUS PRICING

            Cost plus pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual yaitu  taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan.
            Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan: Full costing dan Variabel costing. Full costing, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur yaitu:
Biaya bahan baku                                                            Rpxxx
Biaya tenaga kerja langsung                                                xxx
Biaya overhead pabrik ( variabel + tetap )                           xxx
Taksiran biaya produksi                                                                 Rpxxx
Biaya administrasi dan umum                                        Rpxxx
Biaya pemasaran                                                                 xxx
Taksiran biaya komersial                                                                    xxx                
Taksiran biaya penuh                                                                       Rpxxx

2.      Rumus perhitungan harga jual perunit

            Jika biaya sebagai dasar penentuan harga jual, biaya penuh masa yang akan datang dibagi menjadi dua yaitu biaya penuh yang dipengaruhi oleh volume produk dan biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk. Dalam penentuan harga jual taksiran biaya penuh yang secara langsung berhubungan dengan volume produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk ditambahkan kepada laba yang diharapkan sebagai perhitungan persentase mark up.


Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya:

                                             Biaya berhubungan

Harga jual per unit  =   langsung dengan         +   Persentase Markup

     volume ( per unit )

                                         Laba yang                      Biaya yang tidak 

 Persentase Markup =  diharapkan      +            dipengaruhi langsung
                                                                                 oleh volume produk    
                                            Biaya dipengaruhi langsung oleh volume      
                       produk


PEMBAHASAN

1. Data harga pokok produksi pada tanggal 01 April 2003 menurut home industry Andi    Jaya    
            Home industry Andi Jaya dalam sehari memproduksi roti tawar isi sebanyak 15 kali pembakaran, dalam 1 oven berisi 12 loyang dan masing-masing loyang berisi 10 roti, jadi dalam sehari home industri menghasilkan 1800 buah roti.
            1 Oven =12 loyang  
            12 loyang x 10 roti = 120 roti
            120 roti x 15 cetakan = 1800 roti
v  Biaya bahan baku dalam satu hari
Tabel 4.1
Biaya bahan baku
Bahan
Berat/kg/gr
Harga/kg/gr
Jumlah
* Bahan Roti tawar



Terigu
125 kg
Rp 3.480
Rp 435.000
Air
25 liter
Rp      40
Rp     1.000
Bakrin/ragi
250 gr
Rp      80
Rp   20.000
Muripan
250 gr
Rp      72
Rp   18.000
Gula
15   kg
Rp 4.800
Rp   69.000
Sp
250 gr
Rp      80
Rp   20.000
Susu
1     kg
Rp20.000
Rp   20.000
* Bahan isi



Coklat
12.5kg
RP  7.040
Rp    88.000
Mentega
25 Kg
Rp  5.067
Rp    76.000
TOTAL


Rp  747.000

Sumber : Pemilik Home Industry Andi Jaya

v  Biaya tenaga kerja dalam satu hari
1 Orang bagian pengolahan        Rp 200000/minggu      =   Rp 28.572
1 Orang bagian pencetak                                                 =   Rp 50.000
1 Orang bagian mengoven                                               =   Rp 15.000
1 Orang bagian pembungkus     Rp  40000/minggu         =  Rp   5.715
                 TOTAL                                                                        
                                                                                              Rp 99.287
                                                                                  
                                                            Tabel 4.2
                                                  Biaya Overhead Pabrik

Menurut Home Industri Andi Jaya

Biaya-biaya
Harga
Minyak tanah
20 liter x Rp1000
Rp  20.000
Biaya plastik
3 bungkus x Rp 9.500
Rp  28.500
Biaya sewa tempat usaha
Rp 500000 / 30 hari
Rp  16.667
          TOTAL
Rp  65.167

Sumber : Pemilik Home Industry Andi Jaya

-          Biaya non produksi
Biaya pemasaran
4 orang bagian pemasaran @ Rp 10.000 = Rp 40.000
Perusahaan tidak memasukkan elemen biaya listrik, biaya steples, biaya label/merk serta biaya depresiasi, dalam menentukan harga jual Home Industri Andi Jaya menetapkan  laba yang diharapkan sebesar 40 %

2.  Penentuan harga jual menurut Home Industri Andi Jaya
Dalam penentuan harga jual perusahaan tidak memasukkan elemen biaya steples, biaya lebel/merek, biaya depresiasi serta biaya listrik. Adapun perhitungan harga jual roti tawar isi per unit setiap hari untuk tanggal 01 April 2003 oleh  Andi Jaya adalah sebagai berikut:
-          Biaya bahan baku             Rp747.000
-          Biaya tenaga kerja            Rp  99.287
-          Biaya overhead pabrik     Rp  65.167 
Harga pokok produksi                                          RP     911.454
Biaya pemasaran                                                   Rp      40.000
Total biaya penuh                                                 Rp     951.454
      laba yang diharapkan  ( 40 % x Rp 951.545 )     Rp     380.581,6  
Harga jual                                                             Rp  1.332.035,6
      Kapasitas produksi per hari                                         1800 buah   :
Harga jual per unit                                                    Rp  740,02

3.  Analisa Perhitungan harga jual menurut Home Industry Andi Jaya
Berdasarkan hasil perhitungan diatas , harga jual yang dihasilkan Home industry Andi Jaya sebesar Rp 740,02. Dalam menentukan harga jual Home Industry Andi Jaya menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan biaya pemasaran, tetapi tidak memasukkan elemen biaya steples, biaya lebel/merk, biaya listrik, serta biaya depresiasi. Jadi untuk meningkatkan laba sebaiknya home industry Andi Jaya menggunakan metode cost plus pricingdengan pendekatan full costing.

4. Perhitungan harga jual menurut Metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing.
Setelah penulis melihat perhitungan perusahaan ternyata diketahui perusahaan tidak memasukkan elemen biaya listrik, biaya steples, biaya label / merk serta biaya depresiasi. Tetapi dalam penulisan ini penulis memasuksan seluruh elemen yang tidak digunakan Home Industri Andi Jaya. Perincian biayanya sebagai berikut:
Tabel 4.3
Biaya Overhead Pabrik
Menurut Metode Cost Plus Pricing
Biaya-biaya
Jumlah
Minyak tanah
Rp 20.000
Biaya plastik
Rp 28.500
Biaya sewa tempat usaha*
Rp 16.667
Biaya listrik **
Rp   3.334
Biaya steples
Rp   5.000
Biaya depresiasi peralatan ***
Rp    1.622
Biaya label / merk
Rp  10.000
      TOTAL BIAYA
Rp 85.123
                 Sumber: Hasil perhitungan penulis
Keterangan:
*     Biaya sewa tempat usaha             Rp 500.000 / 30 hari      = Rp 16.667
**   Biaya Listrik  Rp 100.000 / 30 hari                                     = Rp   3.334
*** Biaya depresiasi ( 5 tahun )
            1. 1 Oven = Rp 900.000 / 5 = Rp 180.000 / 365      = Rp      494
            2. 60 loyang x Rp 10.000 = RP 600.000 / 5
    = Rp 120.000 / 365                                               = Rp      329
3.    10 Baskom x Rp 10.000 = Rp 100.000 / 5
= Rp 20.000 / 365                                                 = Rp        55
4.      20 Box x Rp 40.000 = Rp 800.000 / 5
= Rp 160.000 / 365                                              = Rp      439
5.      3 Kompor x Rp 135.000 = Rp 405.000 / 5
= Rp 81.000 / 365                                                  = Rp     222
6.   1 Timbangan = Rp 150.000/5 = Rp 30.000 / 365  = Rp       85
            Total depresiasi                                                =  Rp  1.622

4.1 Perhitungan taksiran biaya penuh dengan pendekatan full costing
    Sebelum melakukan perhitungan harga jual, terlebih dahulu  ditentukan taksiran biaya penuh sebagai dasar penentuan harga jual.
Perhitungan harga jual:
-          Biaya bahan baku                     Rp  747.000
-          Biaya tenaga kerja                    Rp    99.287
-          Biaya overhead pabrik                        Rp    85.123              
Taksiran biaya produksi                                                     Rp   931.410
Biaya non produksi
-          Biaya pemasaran                     Rp    40.000
Taksiran biaya non produksi                                             Rp       40.000
Taksiran biaya penuh                                                         Rp     971.410

4.2 Perhitungan harga jual per buah dengan pendekatan full costing
            Dalam menghitung harga jual per unit dengan pendekatan full costing perlu dihitung terlebih dahulu % mark up.
-          Perhitungan mark up
Biaya pemasaran                                            Rp       40.000
Laba yang diharapkan
( 40 % x Rp 971.410 )                                    Rp    388.564  
                                                                        Rp    428.546
Harga pokok produksi                                    Rp    931.410
Presentase mark up                                                46 %
           
-          Harga pokok produksi                                                Rp    931.410
Mark up (46 % x Rp  931.410 )                     Rp    446.848,6
            Harga jual                                                        Rp 1.378.258,6
            Kapasitas produksi per hari                                  1800 buah      :
            Harga jual per unit                                          Rp 765,7

4.3 Analisa perhitungan harga jual menurut Home industri Andi Jaya dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi selisih harga jual, harga jual yang dihasilkan menurut Home Industri Andi Jaya dengan metode cost plus pricing terdapat perbedaan harga jual yaitu  Rp 25,68 per unit. Perbedaan harga jual tersebut disebabkan karena Andi jaya tiedak mencantumkan elemen biaya steples, biaya label / merk, biaya depresiasi serta biaya listrik. Dengan selisih tersebut, laba bersih yang dihasilkan berbeda, pada Andi Jaya memperoleh lsbs bersih sebesar Rp  380.581,16 sedangkan menurut metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing memperoleh laba bersih sebesar Rp 406.850  dengan demikian terdapat perbedaan laba bersih sebesar Rp26.268,84
Untuk lebih jelasnya perbedaan-perbedaan tersebut terdapat pada tabel dibawah ini:

Perbandingan perhitungan harga jual

Keterangan
Home Industri
Andi Jaya
Metode cost plus pricing
Pendekatan full costing
Harga pokok produksi
Rp  910.454
Rp  930.410
Persentase Laba yang diharapkan
      40 %
      40  %
Persentase mark up
    
      46 %
Harga jual perunit
Rp 740,02
Rp 765,7

Perbedaan lain terjadi karena perhitungan yang dilakukan perusahaan kurang tepat, sedangkan dengan metode cost plus pricing menggunakan pendekatan full costing.
Untuk lebih jelasnya perbedaan tersebut terdapat pada tabel dibawah ini

Perbedaan perhitungan harga jual
Keterangan
Home Industri
Andi Jaya
Metode cost plus pricing
Pendekatan full costing
Penjualan
Rp 740,02 x 1800 = Rp1.332.035,16       
Rp 765,7 x 1800  =  RP 1.378.260
-          BBB
-          BTK
-          BOP
Rp741.000
Rp  99.287
Rp  65.167
Rp 741.000
Rp  99.287
Rp  85.123
Total  biaya produksi
                           Rp    911,454
                                  Rp    931.410
Laba kotor
                            Rp   420.581,16
                                  Rp    446.850
Biaya produksi
 Rp 40.000
Rp  40.000                                                                          
Total biaya non produksi
                           Rp      40.000
                                   Rp      40.000
Laba bersih
                           Rp    380.581,16
                                    Rp   406.850

            
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah dibahas dalam Penulisan Ilmiah ini, maka dapat disimpulkan:
1        Perhitungan biaya produksi menurut home industry Andi Jaya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya overhead pabrik. Tetapi dalam perhitungan biaya overhead pabrik tidak memasukkan elemen biaya steples, biaya label / merk, biaya depresiasi serta biaya listrik. Harga pokok produksi menurut home industry Andi Jaya adalah Rp 911.454 terdiri dari biaya bahan baku Rp 747.000, biaya tenaga kerja Rp 99.287 serta biaya ovrhead pabrik Rp 65.167.
3.      Home industry Andi Jaya menentukan harga jual roti tawar isi Rp 740,02 pada periode 1 April 2003 dengan volume produksi 1800 buah. Sedangkan jika berdasarkan metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing diperoleh harga jual per unit Rp 765,7.
Dengan demikian terdapat selisih harga Rp 25,68 per unit dengan selisih laba sebesar Rp 26.268,84.

DAFTAR PUSTAKA

 Ray. H. Garrison, penerjemah:Bambang Purnomosidhi dan Erwan Dukat . Management  Accounting, Third edition, AK Group Yogyakarta, 2000
Machfoedz Mas’ud. Akuntansi Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1993
Mulyadi. Akuntansi Biaya, Edisi ke –5, Aditya Media, Yogyakarta, 1999
Mulyadi. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, FE UGM, Yogyakarta, 1993
Supriyono, R.A. Akuntansi Manajemen :  Proses Pengendalian Manajemen, BPFE Yogyakarta dan STIE YKPN, 1992

1 komentar:

  1. Hi,
    aku mau tanya untuk persentase mark up didapat 46% dari keinginan penjual atau gimana ya? Mohon bantuannya hehe

    BalasHapus