“PENENTUAN HARGA
JUAL ROTI TAWAR ISI PADA HOME INDUSTRY
ANDI JAYA”
ABSTRAK
Dalam Menentukan Harga jual Dapat digunakan dengan
menggunakan metode Cost Plus Pricing
yaitu penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan
diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan
produk. Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan, yaitu
pendekatan full costing dengn cara taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai
dasar penentuan harga jual. Metode cost plus pricing dengan pendekatan full
costing menghitung harga jual yaitu dengan cara menambahkan seluruh Biaya bahan
baku, Biaya tenaga kerja, Biaya overhead pabrik, Biaya non Produksi, Laba yang
diharapkan serta mark up.
Home Industry Andi Jaya dalam menentukan harga jual roti
tawar isi dengan cara yang sederhana yaitu dengan menambah semua biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, serta biaya overhead pabrik , tetapi tidak memasukkan
elemen biaya listrik, biaya label/merk, biaya steples, serta biaya depresiasi
pada biaya overhead pabrik. Dan juga menambahkan biaya non produksi serta laba
yang diharapkan.
Sebaiknya Home Industry Andi Jaya menggunakan Metode cost
plus prising dengan pendekatan full costing dalam menentukan harga jual agar
memperoleh laba yang lebih besar.
Kata Kunci : Menentukan Harga
Jual Roti Tawar Isi
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi yang sangat cepat pada saat ini serta persaingan yang semakin tajam
dan peluang yang semakin kecil, mendorong setiap industri yang bergerak dalam
bidang sejenis bersaing secara kompetitif dalam meningkatkan kualitas produk.
Tujuan utama industri adalah mencapai laba, salah satunya dengan menggunakan
penentuan harga jual.
Harga jual produk dan jasa
umumnya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran dipasar. Namun permintaan
konsumen terhadap suatu produk atau jasa sangat sulit untuk diprediksikan. Hal
ini menyebabkan pihak manajer mengalami kesulitan ketidak pastian dalam
menentukan harga jual.
Untuk mengatasi masalah
tersebut,biasanya pihak manajer menggunakan informasi keseluruhan biaya yang
terjadi dalam menghasilkan suatu produk atau jasa, karena biaya lebih mudah
diramalkan dari pada permintaan konsumen di pasar.
Harga jual ditetapkan manajer harus
dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.
Jangan sampai manajer menetapkan harga jual produk dibawah biaya yang terjadi,
karena akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dan sebaliknya,apabila harga
jual ditetapkan terlalu tinggi, produk tidak akan laku dan kalah bersaing di
pasaran.
METODE PENELITIAN
1. Metode penentuan harga jual normal
Dalam
keadaaan normal, manajer penentu harga jual memerlukan informasi biaya penuh
masa yang akan datang sebagai dasar penentu harga jual produk atau jasa. Metode
penentu harga jual normal sering kali disebut dengan istilah cost plus pricing,
karena harga jual ditentukan dengan suatu persentase mark up ( tambahan diatas
jumlah biaya ) yang dihitung dengan formula tertentu.
Harga
jual produk atau jasa dalam keadan normal ditentukan dengan formula tertentu :
Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang
diharapkan
·
Penentuan Harga Jual dalam Perusahaan
Manufaktur
COST PLUS PRICING
Cost plus pricing adalah penentuan
harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh masa
yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam
penentuan harga jual yaitu taksiran
biaya penuh dan laba yang diharapkan.
Taksiran biaya penuh dapat dihitung
dengan dua pendekatan: Full costing dan Variabel costing. Full costing,
taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual terdiri
dari unsur-unsur yaitu:
Biaya bahan baku Rpxxx
Biaya tenaga kerja langsung
xxx
Biaya overhead pabrik ( variabel +
tetap ) xxx
Taksiran biaya produksi Rpxxx
Biaya administrasi dan umum Rpxxx
Biaya pemasaran
xxx
Taksiran biaya komersial xxx
Taksiran biaya penuh
Rpxxx
2. Rumus
perhitungan harga jual perunit
Jika
biaya sebagai dasar penentuan harga jual, biaya penuh masa yang akan datang
dibagi menjadi dua yaitu biaya penuh yang dipengaruhi oleh volume produk dan
biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk. Dalam penentuan harga
jual taksiran biaya penuh yang secara langsung berhubungan dengan volume produk
dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang
tidak dipengaruhi oleh volume produk ditambahkan kepada laba yang diharapkan
sebagai perhitungan persentase mark up.
Rumus
perhitungan harga jual atas dasar biaya:
Biaya berhubungan
Harga jual per unit = langsung dengan +
Persentase Markup
volume ( per unit )
Laba yang
Biaya yang tidak
Persentase
Markup = diharapkan + dipengaruhi langsung
oleh volume produk
Biaya dipengaruhi langsung oleh volume
produk
1. Data harga pokok produksi pada tanggal 01 April 2003 menurut home
industry Andi Jaya
Home
industry Andi Jaya dalam sehari memproduksi roti tawar isi sebanyak 15 kali
pembakaran, dalam 1 oven berisi 12 loyang dan masing-masing loyang berisi 10
roti, jadi dalam sehari home industri menghasilkan 1800 buah roti.
1 Oven
=12 loyang
12
loyang x 10 roti = 120 roti
120
roti x 15 cetakan = 1800 roti
v
Biaya bahan baku dalam satu hari
Tabel 4.1
Biaya bahan baku
Bahan
|
Berat/kg/gr
|
Harga/kg/gr
|
Jumlah
|
* Bahan Roti tawar
|
|
|
|
Terigu
|
125 kg
|
Rp 3.480
|
Rp 435.000
|
Air
|
25 liter
|
Rp 40
|
Rp 1.000
|
Bakrin/ragi
|
250 gr
|
Rp 80
|
Rp 20.000
|
Muripan
|
250 gr
|
Rp 72
|
Rp 18.000
|
Gula
|
15 kg
|
Rp 4.800
|
Rp 69.000
|
Sp
|
250 gr
|
Rp 80
|
Rp 20.000
|
Susu
|
1 kg
|
Rp20.000
|
Rp 20.000
|
* Bahan isi
|
|
|
|
Coklat
|
12.5kg
|
RP 7.040
|
Rp 88.000
|
Mentega
|
25 Kg
|
Rp 5.067
|
Rp 76.000
|
TOTAL
|
|
|
Rp 747.000
|
Sumber : Pemilik Home Industry Andi Jaya
v
Biaya tenaga kerja dalam satu hari
1 Orang bagian
pengolahan Rp 200000/minggu =
Rp 28.572
1 Orang bagian
pencetak
= Rp 50.000
1 Orang bagian
mengoven
= Rp 15.000
1 Orang bagian
pembungkus Rp 40000/minggu =
Rp 5.715
TOTAL
Rp 99.287
Tabel 4.2
Biaya Overhead Pabrik
Menurut Home Industri Andi Jaya
Biaya-biaya
|
Harga
|
Minyak tanah
20 liter x Rp1000
|
Rp 20.000
|
Biaya plastik
3 bungkus x Rp 9.500
|
Rp 28.500
|
Biaya sewa tempat usaha
Rp 500000 / 30 hari
|
Rp 16.667
|
TOTAL
|
Rp 65.167
|
Sumber : Pemilik Home Industry Andi Jaya
-
Biaya non
produksi
Biaya pemasaran
4 orang bagian pemasaran @ Rp 10.000 = Rp 40.000
Perusahaan tidak
memasukkan elemen biaya listrik, biaya steples, biaya label/merk serta biaya
depresiasi, dalam menentukan harga jual Home Industri Andi Jaya menetapkan laba yang diharapkan sebesar 40 %
2. Penentuan harga jual menurut Home Industri
Andi Jaya
Dalam penentuan harga jual perusahaan tidak memasukkan elemen
biaya steples, biaya lebel/merek, biaya depresiasi serta biaya listrik. Adapun
perhitungan harga jual roti tawar isi per unit setiap hari untuk tanggal 01
April 2003 oleh Andi Jaya adalah sebagai
berikut:
-
Biaya bahan baku Rp747.000
-
Biaya tenaga kerja Rp
99.287
-
Biaya overhead pabrik Rp
65.167
Harga
pokok produksi
RP 911.454
Biaya pemasaran Rp 40.000
Total
biaya penuh
Rp 951.454
laba yang diharapkan
( 40 % x Rp 951.545 ) Rp 380.581,6
Harga
jual
Rp 1.332.035,6
Kapasitas produksi per hari 1800
buah :
Harga
jual per unit
Rp 740,02
3. Analisa
Perhitungan harga jual menurut Home Industry Andi Jaya
Berdasarkan hasil perhitungan diatas , harga jual
yang dihasilkan Home industry Andi Jaya sebesar Rp 740,02. Dalam menentukan
harga jual Home Industry Andi Jaya menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, biaya overhead pabrik dan biaya pemasaran, tetapi tidak memasukkan
elemen biaya steples, biaya lebel/merk, biaya listrik, serta biaya depresiasi.
Jadi untuk meningkatkan laba sebaiknya home industry Andi Jaya menggunakan
metode cost plus pricingdengan pendekatan full costing.
4. Perhitungan harga jual menurut Metode cost
plus pricing dengan pendekatan full costing.
Setelah
penulis melihat perhitungan perusahaan ternyata diketahui perusahaan tidak
memasukkan elemen biaya listrik, biaya steples, biaya label / merk serta biaya
depresiasi. Tetapi dalam penulisan ini penulis memasuksan seluruh elemen yang
tidak digunakan Home Industri Andi Jaya. Perincian biayanya sebagai berikut:
Tabel 4.3
Biaya Overhead Pabrik
Menurut Metode Cost Plus Pricing
Biaya-biaya
|
Jumlah
|
Minyak tanah
|
Rp 20.000
|
Biaya plastik
|
Rp 28.500
|
Biaya sewa tempat usaha*
|
Rp 16.667
|
Biaya listrik **
|
Rp 3.334
|
Biaya steples
|
Rp 5.000
|
Biaya depresiasi peralatan ***
|
Rp 1.622
|
Biaya label / merk
|
Rp 10.000
|
TOTAL BIAYA
|
Rp 85.123
|
Sumber: Hasil perhitungan
penulis
Keterangan:
* Biaya sewa tempat usaha Rp
500.000 / 30 hari = Rp 16.667
** Biaya Listrik Rp 100.000 / 30 hari
= Rp 3.334
*** Biaya depresiasi ( 5 tahun )
1. 1 Oven = Rp 900.000 /
5 = Rp 180.000 / 365 = Rp 494
2. 60 loyang x Rp 10.000
= RP 600.000 / 5
=
Rp 120.000 / 365 = Rp 329
3.
10
Baskom x Rp 10.000 = Rp 100.000 / 5
= Rp 20.000 / 365 = Rp 55
4. 20 Box x Rp 40.000 = Rp 800.000 / 5
= Rp 160.000 / 365 = Rp 439
5. 3 Kompor x Rp 135.000 = Rp 405.000 / 5
= Rp 81.000 / 365 = Rp 222
6. 1 Timbangan = Rp 150.000/5 =
Rp 30.000 / 365 = Rp 85
Total
depresiasi =
Rp 1.622
4.1 Perhitungan taksiran biaya penuh dengan pendekatan full costing
Sebelum melakukan perhitungan
harga jual, terlebih dahulu ditentukan
taksiran biaya penuh sebagai dasar penentuan harga jual.
Perhitungan
harga jual:
-
Biaya bahan baku Rp 747.000
-
Biaya tenaga kerja Rp
99.287
-
Biaya overhead pabrik Rp 85.123
Taksiran biaya
produksi Rp
931.410
Biaya non
produksi
-
Biaya pemasaran Rp 40.000
Taksiran biaya non produksi Rp 40.000
Taksiran biaya
penuh Rp 971.410
4.2 Perhitungan harga jual per buah dengan pendekatan full costing
Dalam
menghitung harga jual per unit dengan pendekatan full costing perlu dihitung
terlebih dahulu % mark up.
-
Perhitungan mark up
Biaya pemasaran Rp
40.000
Laba yang diharapkan
( 40 % x Rp 971.410 ) Rp 388.564
Rp 428.546
Harga pokok produksi Rp 931.410
Presentase mark up 46 %
-
Harga pokok produksi Rp 931.410
Mark up (46 % x Rp 931.410 ) Rp 446.848,6
Harga
jual Rp
1.378.258,6
Kapasitas
produksi per hari 1800 buah :
Harga
jual per unit Rp 765,7
4.3 Analisa perhitungan harga jual menurut Home
industri Andi Jaya dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full
costing.
Berdasarkan hasil
perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi selisih harga jual, harga
jual yang dihasilkan menurut Home Industri Andi Jaya dengan metode cost plus
pricing terdapat perbedaan harga jual yaitu
Rp 25,68 per unit. Perbedaan harga jual tersebut disebabkan karena Andi
jaya tiedak mencantumkan elemen biaya steples, biaya label / merk, biaya
depresiasi serta biaya listrik. Dengan selisih tersebut, laba bersih yang dihasilkan
berbeda, pada Andi Jaya memperoleh lsbs bersih sebesar Rp 380.581,16 sedangkan menurut metode cost plus
pricing dengan pendekatan full costing memperoleh laba bersih sebesar Rp
406.850 dengan demikian terdapat
perbedaan laba bersih sebesar Rp26.268,84
Untuk lebih jelasnya perbedaan-perbedaan tersebut terdapat pada tabel
dibawah ini:
Perbandingan perhitungan harga jual
Keterangan
|
Home Industri
Andi Jaya
|
Metode cost plus pricing
Pendekatan full costing
|
Harga pokok produksi
|
Rp 910.454
|
Rp 930.410
|
Persentase Laba yang diharapkan
|
40 %
|
40
%
|
Persentase mark up
|
|
46 %
|
Harga jual perunit
|
Rp 740,02
|
Rp 765,7
|
Perbedaan lain terjadi karena perhitungan yang dilakukan perusahaan
kurang tepat, sedangkan dengan metode cost plus pricing menggunakan pendekatan
full costing.
Untuk lebih
jelasnya perbedaan tersebut terdapat pada tabel dibawah ini
Perbedaan perhitungan
harga jual
Keterangan
|
Home
Industri
Andi Jaya
|
Metode cost plus pricing
Pendekatan full costing
|
Penjualan
|
Rp 740,02 x 1800 =
Rp1.332.035,16
|
Rp 765,7 x 1800 = RP
1.378.260
|
-
BBB
-
BTK
-
BOP
|
Rp741.000
Rp 99.287
Rp 65.167
|
Rp 741.000
Rp 99.287
Rp 85.123
|
Total biaya produksi
|
Rp 911,454
|
Rp 931.410
|
Laba kotor
|
Rp 420.581,16
|
Rp 446.850
|
Biaya produksi
|
Rp 40.000
|
Rp 40.000
|
Total biaya non produksi
|
Rp 40.000
|
Rp 40.000
|
Laba bersih
|
Rp 380.581,16
|
Rp 406.850
|
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
data-data yang telah dibahas dalam Penulisan Ilmiah ini, maka dapat
disimpulkan:
1
Perhitungan biaya produksi menurut home industry Andi
Jaya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya overhead pabrik.
Tetapi dalam perhitungan biaya overhead pabrik tidak memasukkan elemen biaya
steples, biaya label / merk, biaya depresiasi serta biaya listrik. Harga pokok
produksi menurut home industry Andi Jaya adalah Rp 911.454 terdiri dari biaya
bahan baku Rp 747.000, biaya tenaga kerja Rp 99.287 serta biaya ovrhead pabrik
Rp 65.167.
3. Home
industry Andi Jaya menentukan harga jual roti tawar isi Rp 740,02 pada periode
1 April 2003 dengan volume produksi 1800 buah. Sedangkan jika berdasarkan
metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing diperoleh harga jual
per unit Rp 765,7.
Dengan demikian terdapat
selisih harga Rp 25,68 per unit dengan selisih laba sebesar Rp 26.268,84.
DAFTAR PUSTAKA
Ray.
H. Garrison, penerjemah:Bambang Purnomosidhi dan Erwan Dukat . Management Accounting, Third edition, AK Group
Yogyakarta, 2000
Mulyadi. Akuntansi
Biaya, Edisi ke –5, Aditya Media, Yogyakarta, 1999
Mulyadi.
Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, FE UGM, Yogyakarta,
1993
Supriyono,
R.A. Akuntansi Manajemen : Proses
Pengendalian Manajemen, BPFE Yogyakarta dan STIE YKPN, 1992