1.
Mengidentifikasi istilah standar akuntansi dan penentuan standar
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar)
yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari
penetapan standar. Namun, praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan
standar. Hal itu disebabkan 4 hal:
a) Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan
akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif;
b) Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih banyak
daripada yang diharuskan;
c) Beberapa Negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan
standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan
perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil; dan
d) Di beberapa Negara standar hanya berlaku untuk laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Menurut Twedie, standar
akuntansi dihasilkan dari lima interaksi, yaitu:
1) peristiwa
ekonomi,
2) kepentingan
pribadi,
3) penyebaran
ide-ide,
4) perjalanan
sejarah ,
5) pengaruh
internasional.
Sedangkan menurut Nobes
dan Parker mengatakan faktor budaya, sosial dan politik merupakan faktor
dominan yang mempengaruhi regulasi akuntansi di berbagai negara. Dengan
demikian jelas bahwa penentuan standar akuntansi tidak hanya menyangkut masalah
teknis.
.
Penentuan Standar
Penentuan Standar
Penentuan standar akuntansi
melibatkan gabungan kelompok sektor swasta yang meliputi profesi akuntansi,
pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok publik yang
meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab
atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sektor
swasta atau public (tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di
Negara-negara hukum umum, sektor swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing
cenderung untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas
atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum
kode, sektor publik lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk
lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi
berbeda-beda di seluruh dunia.
Tujuan dalam penentuan Standar
Penentuan standar merupakan
pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu
dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi
secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
(1) kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
(2) informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya
(1) kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
(2) informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya
2.
Memahami kenapa praktek akuntansi berbeda dengan standar akuntansi
yang ditentukan
ü
Standar akuntasi merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun
pada praktiknya berbeda dengan yang telah ditentukan oleh standar. Perbedaan
ini disebabkan antara lain oleh:Hukuman atas ketidakpatuhan terhadap ketentuan
akuntansi resmi, pada kebanyakan negara cenderung lemah dan tidak efektif.
ü
Perusahaan secara sukarela boleh melaporkan informasi akuntansi
lebih banyak daripada yang diharuskan.
ü
Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar
akuntansi jika dengan melakukannya maka operasi dan posisi keuangan perusahaan
akan tersajikan secara lebih baik.
ü
Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan
keuangan perusahaan itu sendiri, bukan untuk laporan konsolidasi.
3.
Mengetahui sistem akuntansi di negara-negara maju (Jepang,
Amerika)
·
JEPANG
Akuntansi dan pelaporan
keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan
internasional. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha, dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat
tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat. Perusahaan-perusahaan
Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan seringkali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut sebagai
Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan
refomasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang
berawal pada tahun 1990an.
Pemerintah nasional
masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang.
Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang, yaitu hukum komersial,
undang-undang pasar modal, dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan.
Hukum komersial diatur oleh kementrian kehakiman (MOJ). Hukum tersebut
merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki
pengaruh besar. Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih lanjut
dalam undang-udang pasar modal (Securities and Exchange Law-SEL) yang diatur
oleh Kementrian Keuangan. Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi
dalam pengambilan keputusan investasi.
Perusahaan yang
didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyususn laporan wajib yang
harus mendapatkan persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi
necara, laporan laba rugi, laporan usaha, proposal atas penggunaan (apropriasi)
laba ditahan, schedule pendukung. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga
harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan undang-undang pasar modal yang
secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial
ditamabha dengan laporan arus kas.
Hukum komersial
mewajibkan perusahaan-perusahan besar untuk menyusun laporan konsolidasi. Anak
perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak
langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Goodwill diukur
menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama
maksimum 20 tahun. Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan mana
yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar, namun biaya yang paling banyak
digunakan.
·
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector swasta, tatapi sebuah lembaga pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri. Kunci utama yang yang menghubungkan dua system kekuasaan yang terbagi ini sehingga dapat bekerja secara efektif adalah SEC Accounting Series Relase No. 150 tahun 1973.
Pengukuran dan pengakuan aturan akuntansi
Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hokum
bagian Negara bagian, bukan hokum federal. Setiap Negara bagian memiliki hokum
perusahaannya sendiri; secara umum, hokum berisi ketentuan minimal atas
pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodic. Banyak
hokum perusahaan ini yang tidak ditegakkan secara ketat dan laporan yang
diserahkan kepada badan-badan local sering kali tidak tersedia untuk public. Prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima secara umum terdiri dari seluruh standar, aturan, dan
regulasi akuntansi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan
keuangan. SFAS merupakan komponen dalam GAAP. Regulasi akuntansi dan auditing
di Amerika Serikar mungkin merupakan yang paling padat bila dibandingkan dengan
gabungan regulasi Negara lain di dunia secara substansi paling detail disebandingkan
nrgara-negara lain.
Pelaporan keuangan
Laporaan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oelh sebuah perusahaan AS yang besar meliputi Komponen seperti; (1) Laporan manajemen; (2) Laporan audit independen; (3) Laporan keuangan utama; (4) Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dari kondisi keuangan; (5) Pengungkapan atas kebujakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan; (6) Catatan atas laporan keuangan; (7) Perbandingan data laporan keuangan tertentu selama lima tahun atau sepuluh tahun; (8) Data kuartal terpilih.
Pengukuran akuntansi
Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian. Sedangkan biaya historis untuk menilai aktiva berwujud dan tidak berwujud. Metode LIFO, FIFO, dan rata-rata diperbolehkan dan digunakan secara luas dalam penentuan harga persediaan.
Sumber :